Blawi (29/04/2023) pagi,-Seminggu setelah Idul Fitri 1444 H, warga Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan melaksanakan Lebaran Ketupat. Lebaran Ketupat sendiri merupakan salah satu tradisi masyarakat desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan yang bertahun-tahun dan secara turun temurun sejak lama dilaksanakan dimana tujuan pelaksanaan Lebaran Ketupat ini kerap dengan tradisi slametan dan sekaligus Halal Bi Halal oleh pemerintah desa dengan masyarakat Desa Blawi.
Kemunculan Lebaran Ketupat
Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menyebut Lebaran Ketupat sudah muncul sejak era Wali Songo. Masyarakat Jawa percaya bahwa Sunan Kalijaga merupakan sosok yang pertama kali memperkenalkan ketupat.
Ketupat sendiri berasal dari bahasa Jawa ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan. Secara filosofis, sesama umat muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan dengan memakan ketupat tersebut.
Menurut tradisi Jawa, bungkus ketupat yang terbuat dari janur kuning yang melambangkan penolak bala. Sedangkan bentuk segi empat mencerminkan kiblat papat lima pancer. Artinya, ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.
Pelaksanaan Lebaran Ketupat di Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

Pelaksanaan Lebaran Ketupat, masyarakat desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan membawa beberapa ketupat yang sudah di tata rapih dalam wadah dan dibawah ke Balai Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun. Hidangan Ketupat biasanya berisi sayur, sambal goreng, dan bubuk kedelai, ada juga masyarakat yang membawa minuman dan buah-buahan. Hidangan tersebut ditata sedimikian rupa di lantai Balai Desa Blawi dan kemudian didoakan bersama-sama oleh warga.
Sebelum kenduri dimulai, Lebaran Ketupat di Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan diawali dengan beberapa kegiatan yakni diawali dengan saling bersalaman dan berma'af-ma'afan sesama warga dan dilanjutkan dengan kegiatan seremonial yakni pembukaan, sambutan-sambutan, dilanjut dengan tahlil dan do'a. Setah itu, ketupat disedekahkan yakni dengan saling bertukar ketupat antar warga.
Drs. H. Choirul Huda selaku Kepala Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas nama pemerintahan desa jika selama pelaksanaan kegiatan-kegiatan ada khilaf dan salah, serta menyampaikan beberapa program-program desa sebagai informasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih faham pada tahun 2023 ini perogram dan kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan sesuai dengan APBDes tahun 2023. Dan berharap kepada masyarakat agar tetap melestarikan tradisi Lebaran Ketupat ini agar tradisi tetap ada bahkan lebih meriah dan lebih banyak lagi masyarakat yang antusias kedepannya.